daun kering

Senin, 19 Desember 2011

Cinta dan Sahabat



Sebut saja namaku Siti, aku adalah anak yang sederhana, manja, egois,  saat ini aku sekolah di SMK swasta di Surabaya , aku mempunyai seorang sahabat yang bernama nia, dia adalah teman terbaiku aku anggap sebagai saudaraku sendiri.
      Awal kisahku ini terjadi saat aku berkenalan dengan seorang cowok via telepon genggam, dan pada akhirnya kami berpacaran setelah dua minggu pendekatan. Selama kami berpacaran Ryan selalu ngajak hang out bareng, jogging di masjid agung, yang tak akan pernah aku lupakan. Seiring berjalannya waktu rasa sayangku terhadap ryan semakin bertambah, dan semakin menggebu. Pada wakti  itu hari Rabu Ryan aku ajak maen ke rumah bersama Aldy, Rizal, dan nia mereka bertiga adalah sahabat kecilku. Kita berlima ngobrol sampai larut malam, ternyata diam diam ryan pinjam hpku dan mencatat contact Nia di hpku, tetapi aku tidak sadar apa yang dilakukan ryan. Sesudah ngobrol, mereka berempat berpamitan pulang. pada malam itu aku sempat sms ryan.


“maaf ya sayang, karena tadi uda cuekin kamu”  smsku padanya
“Iyaa sayang, gag pap kok,” jawabnya.

Dan akhirnya aku berpamitan ke ryan mau tidur karena udah ngantuk. Dan Keesokan harinya pada pagi hari aku dapat sms dari nia.
“mbak, kenal nomer ini gag (nomor ryan)” pesan nia

“kenal nia, itu nomor pacarku, emank knp nia,??” jawabku
“dya sms aku tanpa teks”

Setelah kamu smsan aku bertemu dengan nia dan memintanya untuk menceritakan dengan sejelas jelasnya. Akhirnya nia menjelaskan masalah tersebut hingga detail. Dalam fikiranku mulai negative thingking tentang sikap ryan ke nia. akhirnya aku sms ryan
“sayang, adaa perlu apa kamu tadi malam sms nia,??” tanyaku pada ryan
“aku Cuma pengen nia aku kenalin sama temenku, itu ajjah” jawab Ryan kepadaku.
“ tapi kan gag harus smz dia langsung, kamu bisa ngomong aku dulu,” Akupun menunjukkan rasa cemburu.
“aku takut sayang, kalau kamu marah sama aku, makanya aku coba sms dia diam- diam dari kamu” kata ryan.

Bodohnya diriku, akupun percaya dengan smua ucapan Ryan kepadaku. Sampai akhirnya aku diajak ketemu malam itu juga setelah aku smsan sama dia dan di suruh ngajak Nia alasannya akan di kenalin ke temannya. Akhirnya aku menyetujuinya ajakan ryan.

lalu, dalam minggu kedua hubungan kami mulai tidak harmonis, karena ryan mulai jatuh hati dengan sahabatku Nia,dan sikap ryan mulai berubah terhadapku tak seperti dulu.

                Pada suatu siang aku mencoba menghubungi ryan, tidak ada jawaban dan kabar  tentangnya. Aku mulai resah dan gelisah, sampai akhirnya ryan sms aku.
“sit maaf, sebenernya ada yang pengen aku omongin penting, dan ini menyangkut kita berdua” kata ryan.

“iyaa, emang mauu ngomong apa,?” jawabku.

“aku pengen hubungan ini cukup sampai disini, karena aku gak bisa nyakitin hati cewek” ungkap ryan
Pada saat itu hatiku rasanya hancur berkeping – keping, aku hanya bisa berdiam diri dan melamun. Aku yang pada saat itu lagi kumpul- kumpul sama sahabat – sahabatku.
“sit jangan sedih gitu donk, masa aku  di Surabaya kamunya sedang sedih”  celoteh Aldy sahabatku.
Aku hanya bisa senyum dengan celoteh aldy. Karena  memang aku gak tau harus ngapain saat itu. Hatiku sangat hancur lebur.
Keesokan harinya Aldy meminta untuk menemuinya karena hari itu hari terakhir ia di Surabaya dan aldy harus balik ke jawa tengah. Akhirnya kita bertemu malam itu aku ditemani Nia karena waktu itu Nia juga mau ada urusan sama temennya Aldy. Kita ngobrol berempat seru abis hari itu, dan tidak terasa  pukul 22.00 dan kami memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan kita.
Keesokan harinya Aldy pamitan pulang ke jawa tengah  dan aku merasa sedih banget saat itu karena d tinggal Aldy, setelah Aldy pergi meninggalkan aku banyak masalah yang menghampiri aku, salah satunya yaitu masalah Nia kencan sama Ryan Mantan pacarku yang masih sangat aku sayangi.
                Pada malam setelah kepergian Aldy pada pagi hari itu aku sibuk membantu temen – temen kartar untuk memprsiapkan lomba untuk bapak - bapak karena pada saat itu adalah hari ulang tahun indonesia yang ke-66. Saat au telah sibuk sama persiapan lomba itu tiba – tiba Nia sms dan memintaku untuk menemuinya di sekitar lokasi perlombaan. Setelah aku menemui Nia, Nia langsung meminta maaf kepadaku karena dia kencan dengan Ryan tanpa sepengetahuanku dan waktu Nia Kencan dengan Ryan ternyata sepeda Ryan Hilang. Nia merasa bersalah sama aku karena telah membohongiku dan kencan dengan Ryan secara Diam – diam. Secara  tidak langsung Nia sangat menyakiti hatiku tapi aku gag pernah mau nunjukin kekecewaanku terhadap Nia. Aku hanya bisa menghadapi semuanya dengan tenang dan tetap tersenyum dihadapan Nia.
“ aku ikhlas Nia kalau memang kamu sama Ryan bersatu” ungkapku dengan rasa kecewa terhadap Nia.
“tapi aku gag enak mbak sama kamu karena uda kencan sama Ryan secara diam – dia” jawab Nia.
Dalam hatiku sudah tidak kuat lagi menghadapi kenyataan bahwa Nia dan ryan selama dibelakangku ternyata dia berhubungan sangat baik. Setelah pembicaraan kita selesai Nia harus kembali pulang karena ia dipanggil oleh ayahnya. Sedangkan aku masih tetap bertahan ditempat itu dan merenung kecewa atas perbuatan Nia dan Ryan dibelakangku. Setelah lelah aku menyendiri di tempat tsb saya memutuskan untuk pulang dan masuk kamar. Di dalam kamar aku menangis dan tiak bisa terbendung lagi air mataku.
                Aku tak bisa memungkiri  bahwa mereka memang sudah mengkhianati aku, menghancurkan hatiku, dan aku tidak percaya mengapa Nia tega melakukan ini sama aku. Salah apa aku sama Nia sampai – sampai nia tega melakukan ini semua terhadapku. Dan rasa prsahabatan, rasa sayang kini berganti rasa benci
                Sampai detik ini aku tidak bisa menghilangkan rasa benciku terhadap Nia. aku dan Nia jarang untuk menyapa satu sama lain, dan hubungan kita mulai renggang karena rasa kecewaku terhadap Nia tidak bisa dihapuskan.mengapa begitu?? Karena aku pengen ia sadar bahwa betapa sakit yang aku rasakan setelah ia merebut Ryan dari tanganku. Ia tak pernah bisa tau isi hatiku sesungguhnya karena ia hanya memikirkan kehidupan dan perasaannya terhadap Ryan, dan nia tidak mempedulikan persaan sahabatnya yang sedang menahan sakit karenanya. Semoga saja Allah S.W.T memberikan kesadaran buatmu wahai sahabat.
                Sayangku padamu sebagai sahabat gak pernah akan berhenti nia walaupun masih tersisa rasa kecewa dan benci dihatiku ini dan aku sadar bahwa kebahagiaan sahabatku lebih penting dari pada kebahagiaanku maka dari itu aku harus merelakan mereka berdua saling mencintai walaupun ini sangat menyiksa batinku.


Sekian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar